Senin, 06 Agustus 2007

Berkaca

Pernah kita melihat orang yang begitu kita hormati, teladani dan kita panuti....
segala sesuatu tentang tokoh idola kita kita contoh dan tiru, semoga kita akan menjadi setidak-tidaknya seperti mereka, ya suksesnya ya wibawanya ya harmonis keluarganya...ya bla-bla... bla yang lain.
Angan-angan dan pola pikir kita sampai terpengaruh dan terbawa ke alam mimpi...........
Tetapi begitu sontak dapat berita bahwa................................
Tokoh yang menjadi panutan kita sekarang menjadi pesakitan, dipenjara....................... atau melarikan diri karena tersangkut kasus tindak kriminal, entah itu korupsi, asusila atau yang lainnya yang melanggar hukum..............................
Apakah yang kurang dalam diri mereka.......................
Moral.................
Agama.....................
Harta .......................
Bla-bla-bla-bla..... yang lainnya
Mereka semua CUKUP!
bahkan berlebih.....................................
Dalam pandangan kita
Tetapi pernahkah kita tahu................
bahwa mereka juga manusia, rasa serakah egois dan menang sendiri masih ada
kadang kita tidak percaya, sedemikian hebatnya mereka masih mencari hal-hal yang kadang sepele tetapi membawa petaka............
karir, jabatan yang mereka bina selama bertahun-tahun hilang sirna
Dimanakah Moral.......... dan Agama yang mereka pupuk dan dalami selama ini?
Atau hanya sekedar baju yang mudah dilepas...
Tetapi.....................
Orang yang menjadi panutan kita sekarang menjadi Bromocorah...................
rasa simpatik yang kita berikan berubah menjadi cemoohan......
rasa kagum yang kita berikan menjadi hinaan
Kita harus berkaca
bahwa tidak ada manusia yang sempurna
Itu semua dapat menjadi pelajaran buat diri kita dalam melangkah
dan dapat kita ambil hikmahnya...

Jumat, 03 Agustus 2007

Jangan Salahkan Anak

kadang kita mendidik anak sangatlah merasa super.... Atau kita merasa tidak pernah salah........... Ini anggapan kita karena kita merasa sebagai orang tua yang merasa lebih tau, lebih pintar dan lebih segalanya dari pada anak kita....... Sebenarnya kita akan masuk perangkap diri kita sendiri.... perangkap setan dimana anak kita akan menjadi pecundangnya.....karena merasa paling benar diri kita... Contohnya bila kita menyuruh anak kita mengepel dan menaruh ember air sudah pada tempatnya dipinggir dan kita menabrak serta menumpahkan air itu kita akan marah dan menyalahkan anak kita, atau sebaliknya bila kita yang mengepel dan kita menaruh ember air sembarangan, anak kita menabrak dan menumpahkan, kita akan menyalahkan anak juga...... Apakah kita sudah menyadari kalau ini adalah salah...... Marilah kita belajar bahwa orang tua tidak selamanya benar, kita harus belajar dimana kita salah harus mengakui kesalahan dan kita ucapkan didepan mereka walaupun pahit. tetapi sebaliknya anak kita benar maka kita harus memujinya Nilai rasa dan kebanggaan yang sangat mendalam akan dirasakan mereka.... karena apa yang mereka lakukan benar akan mendapat pujian dan jika salah akan dimarahi....